Senin, 17 November 2014

Self Confidance

SELF CONFIDANCE
( PERCAYA DIRI )

A.    Pengertian Percaya Diri
Percaya diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Orang yang percaya diri yakin atas kemampuan mereka sendiri serta memiliki pengharapan yang realistis, bahkan ketika harapan mereka tidak terwujud, mereka tetap berpikiran positif dan dapat menerimanya.
Menurut Thantaway dalam Kamus istilah Bimbingan dan Konseling (2005:87), percaya diri adalah kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang memberi keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau melakukan sesuatu tindakan. Orang yang tidak percaya diri memiliki konsep diri negatif, kurang percaya pada kemampuannya, karena itu sering menutup diri.
  1. Karakteristik atau ciri-ciri Individu yang percaya diri
Beberapa ciri atau karakteristik individu yang mempunyai rasa percaya diri yang proporsional, diantaranya adalah :
  1. Percaya akan kompetensi/kemampuan diri, hingga tidak membutuhkan pujian, pengakuan, penerimaan, atau pun rasa hormat orang lain
  2. Tidak terdorong untuk menunjukkan sikap konformis demi diterima oleh orang lain atau kelompok
  3. Berani menerima dan menghadapi penolakan orang lain – berani menjadi diri sendiri
  4. Punya pengendalian diri yang baik (tidak moody dan emosinya stabil)
  5. Memiliki internal locus of control (memandang keberhasilan atau kegagalan, tergantung dari usaha diri sendiri dan tidak mudah menyerah pada nasib atau keadaan serta tidak tergantung/mengharapkan bantuan orang lain)
  6. Mempunyai cara pandang yang positif terhadap diri sendiri, ornag lain dan situasi di luar dirinya
  7. Memiliki harapan yang realistik terhadap diri sendiri, sehingga ketika harapan itu tidak terwujud, ia tetap mampu melihat sisi positif dirinya dan situasi yang terjadi.
                   
  1. Karakteristik atau ciri-ciri Individu yang kurang percaya diri
Beberapa ciri atau karakteristik individu yang kurang percaya diri, diantaranya adalah:
  1. Berusaha menunjukkan sikap konformis, semata-mata demi mendapatkan pengakuan dan penerimaan kelompok
  2. Menyimpan rasa takut/kekhawatiran terhadap penolakan
  3. Sulit menerima realita diri (terlebih menerima kekurangan dir) dan memandang rendah kemampuan diri sendiri – namun di lain pihak memasang harapan yang tidak realistik terhadap diri sendiri
  4. Pesimis, mudah menilai segala sesuatu dari sisi negatif
  5. Takut gagal, sehingga menghindari segala resiko dan tidak berani memasang target untuk berhasil
  6. Cenderung menolak pujian yang ditujukan secara tulus (karena undervalue diri sendiri)
  7. Selalu menempatkan/memposisikan diri sebagai yang terakhir, karena menilai dirinya tidak mampu
  8. Mempunyai external locus of control (mudah menyerah pada nasib, sangattergantung pada keadaan dan pengakuan/penerimaan serta bantuan orang lain)
  1. Kiat praktis untuk meningkatkan rasa percaya diri.
Ditinjau dari aspek kemauan:
1.      Bekerjalah dengan Ikhlas. Yakinkan bahwa seluruh amalan baik akan mendapatkan pahala walau tidak enak untuk dikerjakan.
2.      Kerjakan setiap aktifitas dengan penuh tanggung jawab, memiliki landasan nilai (vaIue) dan prinsip-prinsip yang kuat.
3.      Milikilah kebiasaan menerima. Ini akan meningkatkan rasa memiliki.
4.      Tingkatkan rasa tanggung jawab pribadi. Dengan itu, rasa tanggung jawab untuk menyelesaikan problem umat akan tumbuh.
5.      Miliki kebiasaan mempertahankan hak. Dengan cara mendorong sikap percaya diri untuk membela hak-hak kita yang hilang.
6.      Milikilah kebiasaan hidup dengan tujuan. Tanpa tujuan yang kuat tak akan ada target dan kurang termotivasi untuk melakukan aktifitas yang baik sekalipun.
7.      Memiliki integritas diri. Kekuatan utama bagi penyeru kebaikan terletak pada kekuatan integritas, yaitu kesatuan antara ucapan, statement tertulis dan tindakan kita.
8.      Hindari mencari-cari alasan
9.      Gunakan daya imajinasi
10.  Jangan takut gagal.

  1. Kiat praktis untuk meningkatkan rasa percaya diri.
Ditinjau dari aspek pemahaman dan keterampilan:
1.      Milikilah catatan/referensi materi dan agenda yang rapi.
2.      Siapkan materi yang akan disampaikan. Naik panggung tanpa persiapan, maka turun panggung penuh dengan kehinaan.
3.      Bacalah buku-buku referensi, ini sangat membantu meningkatkan pemahaman.
4.      Milikilah hafalan yang baik. Orang berbicara mengandalkan apa yang diingat.
5.      Ambillah selalu kesempatan untuk tampil dimuka umum kapan saja. Sebagai latihan melancarkan kemampuan bicara dan kontrol diri.
6.      Ikutilah beberapa pelatihan, semisal pelatihan Training for Trainer, atau sejenis pelatihan untuk pelatih dan fasilitator yang membekali skill mengajar.

F.    Proses terbentuknya rasa percaya diri yang kuat :
1. Terbentuknya kepribadian yang baik sesuai dengan proses perkembangan yang melahirkan kelebihan-kelebihan tertentu.
2. Pemahaman seseorang terhadap kelebihan-kelebihan yang dimilikinya dan melahirkannya keyakinan yag kuat untuk bisa berbuat segala sesuatu dengan memanfaatkan kelebihan-kelebihannya.
3.  Pemahaman dan reaksi positif seseorang terhadap kelemahan-kelemahan yang dimilikinya agar tidak menimbulkan rasa rendah diri atau rasa sulit menyesuaikan diri.
4.   Pengalaman di dalam menjalani berbagai aspek kehidupan dengan menggunakan segala kelebihan yang ada pada dirinya (Hakim, 2005 : 2)




G.    Jenis – Jenis Kepercayaan Diri

Ada tiga jenis kepercayaan diri, yaitu kepercayaan diri tingkah laku, emosional dan spiritual.
1. Kepercayaan diri tingkah laku adalah kepercayaan diri untuk mampu bertindak dan menyelesaikan tugas-tugas baik tugas-tugas yang paling sederhana hingga yang bernuansa cita-cita untuk meraih sesuatu.
2. Kepercayaan diri emosional adalah kepercayaan diri untuk yakin dan mampu menguasai segenap sisi emosi.

3. Kepercayaan diri spiritual adalah keyakinan individu bahwa setiap hidup ini memiliki tujuan yang positif dan keberadaannya kita punya makna (Angelis, 2005: 58).

Sedangkan menurut Lindefield dalam Kamil mengemukakan bahwa kepercayaan diri terdiri dari dua jenis percaya diri batin dan lahir (Lidenfield, 1997: 4 - 7)
1. Kepercayaan diri batin
Menurut Lidenfield dalam kamil ada empat ciri utama yang khas pada orang yang mempunyai percaya diri batin yang sehat, yaitu:
a.        Cinta diri
Orang yang percaya diri peduli tentang diri mereka sendiri sehingga perilaku dan gaya hidup yang mereka tampilkan untuk memelihara diri. Jadi cinta diri setiap individu sangat diperlukan dalam menumbuhkan kepercayaan diri karena setiap individu akan menghargai dengan baik kebutuhan jasmani maupun rohaninya, sehingga individu akan:
1. Mampu memelihara diri sehingga mampu menghargai baik kebutuhan jasmani maupun rohaninya, dan menempatkannya pada pijakan yang setara dengan kebutuhan orang lain.
2. Bangga akan sifat-sifat mereka yang baik dan memusatkan diri untuk memanfaatkannya sebaik mungkin, tidak mau membuang waktu, tenaga atau uang untuk memikirkan kekurangan diri sendiri.
3. Merasa senang bila diperhatikan. Secara terbuka menunjukkan keinginan untuk dipuji, ditentramkan dan mendapat ganjaran, dan mereka tidak akan mencoba memanfaatkan siapapun untuk memenuhi itu secara tidak langsung.
b.  Pemahaman Diri
Orang yang percaya diri batin sangat sadar diri. Mereka tidak terus-menerus merenungi diri sendiri, tetapi secara teratur mereka memikirkan perasaan, pikiran, perilaku dan mereka selalu ingin tahu bagaimana pendapat orang lain tentang diri mereka. Dengan demikian pemahaman diri yang baik, individu akan dapat
1. Menyadari potensi diri yang dimilikinya sehingga kecil kemungkinan akan mengalami kegagalan berulang kali, cenderung menjadi pribadi yang mantap tidak begitu saja mengikuti orang lain, mempunyai sahabat yag dapat memberi dan menerima.
2. Tahu diri dalam arti serta terbuka untuk menerima kritik dan batuan.
c.  Tujuan yang jelas
Orang yang percaya diri selalu tahu tujuan hidupnya. Ini disebabkan karena mereka punya pikiran yang jelas mengapa mereka melakukan tindakan tertentu dan mereka tahu hasil apa yang bisa diharapkan. Seseorang yang memiliki tujuan yang jelas akan dapat:
1. Mampu menentukan tujuan sendiri. Mereka akan terbiasa mandiri dan tidak bergantung pada orang lain.
2. Mempunyai motivasi yang tinggi, lebih menilai kemajuan dirinya dari tujuan yang telah ditetapkan.
3. Mampu membuat keputusan karena seseorang tahu betul apa yang diinginkan dan dibutuhkan dari hasilnya.
d.  Berfikir positif
Orang yang percaya diri biasanya merupakan teman yang menyenangka, salah satu sebabnya ialah karena mereka biasa melihat kehidupan yang cerah dan mereka mengharap serta mencari pengalaman dan hasil yang bagus. Seseorang yang mampu berfikir positif akan dapat:
1. Memiliki harapan dalam hidupnya. Jadi orang yang berfikir positif selalu mempunyai yang keinginan-keinginan dan cita-cita dalam hidupnya.
2. Memiliki potensi motivasi dalam hidupnya. Jadi apa yang diinginkan dan di cita-citakan akan diwujudkannya.
3. Memilki kepercayaan bahwa ini masalah dapat diselesaikan, percaya bahwa masa datang akan lebih baik dari masa sekarang, mau bekerja walau dengan tantangan, dan melakukan tugasnya, karena seseorang percaya behwa tujuannya akan tercapai.

Kesimpulannya orang yang memilki kepercayaan diri batin harus memenuhi aspek diatas, seperti cinta diri, pemahaman diri, tujuan yang jelas, dan mampu berfikir secara positif. Orang yang memiliki kepercayaan diri tinggi tidak hanya kepercayaan diri tingkah laku atau spiritual saja tetapi juga didukung kepercayaan diri kepercayaan diri batin.

2. Kepercayaan Diri Lahir
Untuk memberikan kesan percaya diri pada dunia luar, maka kita perlu mengembangkan ketrampilan dalam empat bidang yang berkaitan dengan kepercayaan diri lahir, yaitu:
a.       Komunikasi
Dengan memiliki dasar yang baik dalam ketrampilan berkomunikasi, maka dapat mendengarkan orang lain dengan tepat, tenang dan penuh perhatian, bisa berbincang-bincang dengan orang dari segala jenis latar belakang, tahu kapan dan bagaimana berganti pokok pembicaraan dari percakapan biasa ke yang lebih mendalam, dan bicara di depan umum tanpa rasa takut. Ketika berkomunikasi orang yang kurang percaya diri, biasanya bicara gagap, sulit dimengerti oleh orang lain.
Orang yang memilki kepercayaan diri tinggi tidak akan menemui kendala-kendala apabila harus berkomunikasi dengan orang lain. Walaupun mampu berkomunikasi secara baik, tetapi orang yag diajak berbicara juga merasa nyaman.

b.       Ketegasan
Dengan memilki sikap tegas tidak akan menunjukkan sikap agresif dan pasif dalam mencapai keberhasilan dalam hidupnya dan hubungan sosialnya, sehingga memungkinkan rasa percaya diri bertambah. Orang yang memiliki ketegasan akan dapat:
1. Bersikap dan berperilaku asertif. Sikap tegas artinya menuntut hak pribadi dan menyatakan pikiran, perasaan dan keyakinan dengan cara langsung, jujur dan tepat. Sikap tegas meliputi setiap tindakan benar yang perlu diungkapkan. Misalnya: bertanya kepada guru mengenai materi pelajaran yang kurang dimengerti. Menjadi orang yang tegas pestinya memiliki kepercayaan diri tinggi.
2. Berkompromi dengan siapa saja secara baik.
3. Menerima pujian dari orang lain secara wajar.
4. Menerima kritikan yang bangun dari orang lain secara wajar.
c.    Penampilan diri
Dalam kehidupan sehari-hari setiap orang pasti tampil diri. Untuk dapat tampil diri membutuhkan gaya hidup yang dapat diterima orang lain dan mencerminkan tampil adanya, sopan dan berbusana dengan model maupun warna yang cocok sehingga orang tersebut bisa tampil diri sebagai orang yang penuh percaya diri.
Dengan berpenampilan diri yang secara baik mencerminkan memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Ini ditujukan dari memilih gaya pakaian dan warna yang paling cocok dengan kepribadiannya dan kondisi fisiknya, cepat mendapat pengakuan karena penampilan pertama yang bagus, dan menyadari dampak gaya hidupnya terhadap pendapat orang lain mengenai diri mereka, tanpa terbatas pada keinginan untuk selalu ingin menyenangkan.

d.       Pengendalian Perasaan
Pengendalian perasaan sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Perasaan dalam kita perlu dikelola secara baik. Apabila tidak dikelola secara baik bisa membentuk kekuatan besar yang tidak terduga yang bisa membuat seseorang lepas kendali. Untuk itu ketika harus mampu mengendalikan perasaan, mempunyai keberanian dalam menghadapi tantangan, ketabahan dalam menghadapi masalah dan pengendalian dalam bertindak agar tidak mudah terbenam dalam emosi. Orang yang tidak percaya diri dapat dikatakan tidak bisa mengendalikan perasaan sehingga menunjukkan ketakutan, kecemasan dan sulit menetralisasi ketegangan. Orang dapat dikatakan percaya diri, selain memiliki kepercayaan diri lahir yang tinggi pula. Mereka harus memiliki komuikasi yang baik, memiliki ketegasan, mempunyai penapilan diri yang baik dan mampu mengendalikan perasaannya. Maka orang yang memiliki kepercayaan diri tinggi tidak hanya memiliki kepercayaan diri batin saja atau kepercayaan diri tingkah laku saja tetapi harus memiliki kedua-duanya (Lidenfield, 1997: 4-7)

Dari keterangan diatas, dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek dalam jenis-jenis kepercayaan diri yang akan dijadikan indikator dalam penelitian ini adalah
(1) cinta diri,
(2) pemahaman diri,
(3) tujuan yang jelas,
(4) berfikir positif,
(5) komunikasi,
(6) ketegasan,
(7) penampilan diri, dan
(8) pengendalian perasaan.


DAFTAR RUJUKAN

Arya. 2008. Learning and motivation spirti. http://pembelajaran.blogspot.com/. 8 Oktober 2014. pukul 19.00 WIB.

Galih. 2011. Karakteristik Orang Dengan Percaya Diri Tinggi. http://www.artikelpria.com/2011/07/08/karakteristik-orang-dengan-percaya-diri-tinggi.html . 8 Oktober 2014. pukul 19.17 WIB.

Timothy Wibowo. 7 Cara Meningkatkan Rasa Percaya Diri. www.pendidikankarakter.com .  8 Oktober 2014. Pukul 20.00 WIB

 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar