Dalam Mempelajari Bimbingan dan Konseling, mahasiswa sudah tentu harus
mengetahui pengertian-pengertian yang telah dikemukakan para tokoh. Karena hal
tersebut merupakan dasar agar dalam mempelajarinya mahasiswa menjadi fokus pada
sasaran perkuliahan. Oleh karena itu berikut ini penulis uraikan 17 Teori
berkenaan dengan pengertian bimbingan dan konseling tersebut :
1) Menurut Schertzer dan Stone (1980)
Konseling adalah upaya membantu individu melalui proses interaksi yang bersifat pribadi antara konselor dan konseli agar konseli mampu memahami diri dan lingkungannya, mampu membuat keputusan dan menentukan tujuan berdasarkan nilai yang diyakininya sehingga konseli merasa bahagia dan efektif perilakunya.
2) Menurut Jones (1951)
Konseling adalah kegiatan dimana semua fakta dikumpulkan dan semua pengalaman siswa difokuskan pada masalah tertentu untuk diatasi sendiri oleh yang bersangkutan. Dimana ia diberi panduan pribadi dan langsung dalam pemecahan untuk lkien. Konseling harus ditujukan pada perkembangan yang progresif dari individu untuk memecahkan masalah-masalahnya sendiri tanpa bantuan.
3) Prayitno dan Erman Amti (2004:105)
Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien.
4) Menurut A.C. English dalam Shertzer & Stone (1974)
Konseling merupakan proses dalam mana konselor membantu konseli (klien) membuat interprestasi tentang fakta-fakta yang berhubungan dengan pilihan, rencana, atau penyesuaian-penyesuaian yang perlu dibuatnya.
5) Menurut APGA (American Personel Guidance Association) dalam Prayitno
(1987 : 25)
Konseling adalah hubungan antara seorang individu yang memerlukan bantuan untuk mengatasi kecemasannya yang masih bersifat normal atau konflik atau masalah pengambilan keputusan.
6) Menurut Talbert (1959)
Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara dua orang dalam mana konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya, menyediakan situasi belajar. Dalam hal ini konseli dibantu untuk memahami diri sendiri, keadaannya sekarang, dan kemungkinan keadaannya masa depan yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi untuk kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut konseli dapat belajar bagaimana memecahkan masalah-masalah dan menemukan kebutuhan-kebutuhan yang akan datang.
7) Menurut Cavanagh,
Konseling merupakan “a relationship between a trained helper and a person seeking help in which both the skills of the helper and the atmosphere that he or she creates help people learn to relate with themselves and others in more growth-producing ways.” Hubungan antara seorang penolong yang terlatih dan seseorang yang mencari pertolongan, di mana keterampilan si penolong dan situasi yang diciptakan olehnya menolong orang untuk belajar berhubungan dengan dirinya sendiri dan orang lain dengan terobosan-terobosan yang semakin bertumbuh (growth-producing ways)
8) Menurut Tohari Musnawar (1992)
Konseling dalam Islami adalah proses pemberian bantuan terhadap individu agar menyadari kembali akan eksistensinya sebagai makhluk Allah yang seharusnya hidup selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah, sehingga mencapai kebahagiaan di dunia dan diakhirat. Kesemuanya berlandaskan kepada Al-Qur’an dan Sunnah Rasul, sebab keduanya merupakan sumber pedoman kehidupan umat Islam.
9) Menurut ASCA (American School Conselor Association)
Konseling adalah hubungan tatap muka yang bersifat rahasia, penuh dengan sikap penerimaan dan pemberian kesempatan dari konselor kepada klien. Konselor mempergunakan pengetahuan dan keterampilannya untuk membantu klien mengatasi masalah-masalahnya.
10) Menurut Pepinsky & Pepinsky, dalam Schertzer dan Stone (1974)
Konseling merupakan interaksi yang (a) terjadi antara dua orang individu ,masing-masing disebut konselor dan klien ; (b) terjadi dalam suasana yang profesional (c) dilakukan dan dijaga sebagai alat untuk memudah kan perubahan-perubahan dalam tingkah laku klien.
11) Menurut Smith dalam Sertzer & Stone (1974)
Konseling merupakan proses dalam mana konselor membantu konseli (klien) membuat interprestasi tentang fakta-fakta yang berhubungan dengan pilihan, rencana, atau penyesuaian-penyesuaian yang perlu dibuatnya.
12) Menurut Division of Conseling Psychology
Konseling merupakan suatu proses untuk membantu individu mengatasi hambatan-hambatan perkembangan dirinya dan untuk mencapai perkembangan yang optimal kemampuan pribadi yang dimilikinya, proses tersebut dapat terjadi setiap waktu.
13) Menurut Blocher dalam Shertzer & Stone (1969)
Konseling adalah membantu individu agar dapat menyadari dirinya sendiri dan memberikan reaksi terhadap pengaruh-pengrauh lingkungan yang diterimanya, selanjutnya, membantu yang bersangkutan menentukan beberapa makna pribadi bagi tingkah laku tersebut dan mengembangkan serta memperjelas tujuan-tujuan dan nilai-nilai untuk perilaku dimasa yang akan datang.
14) Menurut Berdnard & Fullmer (1969)
Konseling merupakan pemahaman dan hubungan individu untuk mengungkapkan kebutuhan-kebutuhan, motivasi, dan potensi-potensi yang unik dari individu dan membantu individu yang bersangkutan untuk mengapresiasikan ketiga hal tersebut.
15) Menurut Lewis, dalam Shertzer & Stone (1974)
Konseling adalah proses mengenai seseorang individu yang sedang mengalami masalah (klien) dibantu untuk merasa dan bertingkah laku dalam suasana yang lebih menyenangkan melalui interaksi dengan seseorang yang bermasalah yang menyediakan informasi dan reaksi-reaksi yang merangsang klien untuk mengembangkan tingkah laku yang memungkinkan kliennye berperan secara lebih efektif bagi dirinya sendiri dan lingkungannya.
16) Menurut Pietrofesa
Konseling merupakan tatap muka yang bersifat rahasia, penuh dengan sikap penerimaan dan pemberian kesempatan dari konselor kepada konseli.
17) Menurut Winkell (2005 : 34)
Konseling merupakan serangkaian kegiatan paling pokok dari bimbingan dalam usaha membantu konseli / klien secara tatap muka langsung dengan tujuan agar klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap bebagai persoalan atau masalah khusus maka masalah yang dihadapi oleh klien dapat teratasi semuanya.
1) Menurut Schertzer dan Stone (1980)
Konseling adalah upaya membantu individu melalui proses interaksi yang bersifat pribadi antara konselor dan konseli agar konseli mampu memahami diri dan lingkungannya, mampu membuat keputusan dan menentukan tujuan berdasarkan nilai yang diyakininya sehingga konseli merasa bahagia dan efektif perilakunya.
2) Menurut Jones (1951)
Konseling adalah kegiatan dimana semua fakta dikumpulkan dan semua pengalaman siswa difokuskan pada masalah tertentu untuk diatasi sendiri oleh yang bersangkutan. Dimana ia diberi panduan pribadi dan langsung dalam pemecahan untuk lkien. Konseling harus ditujukan pada perkembangan yang progresif dari individu untuk memecahkan masalah-masalahnya sendiri tanpa bantuan.
3) Prayitno dan Erman Amti (2004:105)
Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien.
4) Menurut A.C. English dalam Shertzer & Stone (1974)
Konseling merupakan proses dalam mana konselor membantu konseli (klien) membuat interprestasi tentang fakta-fakta yang berhubungan dengan pilihan, rencana, atau penyesuaian-penyesuaian yang perlu dibuatnya.
5) Menurut APGA (American Personel Guidance Association) dalam Prayitno
(1987 : 25)
Konseling adalah hubungan antara seorang individu yang memerlukan bantuan untuk mengatasi kecemasannya yang masih bersifat normal atau konflik atau masalah pengambilan keputusan.
6) Menurut Talbert (1959)
Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara dua orang dalam mana konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya, menyediakan situasi belajar. Dalam hal ini konseli dibantu untuk memahami diri sendiri, keadaannya sekarang, dan kemungkinan keadaannya masa depan yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi untuk kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut konseli dapat belajar bagaimana memecahkan masalah-masalah dan menemukan kebutuhan-kebutuhan yang akan datang.
7) Menurut Cavanagh,
Konseling merupakan “a relationship between a trained helper and a person seeking help in which both the skills of the helper and the atmosphere that he or she creates help people learn to relate with themselves and others in more growth-producing ways.” Hubungan antara seorang penolong yang terlatih dan seseorang yang mencari pertolongan, di mana keterampilan si penolong dan situasi yang diciptakan olehnya menolong orang untuk belajar berhubungan dengan dirinya sendiri dan orang lain dengan terobosan-terobosan yang semakin bertumbuh (growth-producing ways)
8) Menurut Tohari Musnawar (1992)
Konseling dalam Islami adalah proses pemberian bantuan terhadap individu agar menyadari kembali akan eksistensinya sebagai makhluk Allah yang seharusnya hidup selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah, sehingga mencapai kebahagiaan di dunia dan diakhirat. Kesemuanya berlandaskan kepada Al-Qur’an dan Sunnah Rasul, sebab keduanya merupakan sumber pedoman kehidupan umat Islam.
9) Menurut ASCA (American School Conselor Association)
Konseling adalah hubungan tatap muka yang bersifat rahasia, penuh dengan sikap penerimaan dan pemberian kesempatan dari konselor kepada klien. Konselor mempergunakan pengetahuan dan keterampilannya untuk membantu klien mengatasi masalah-masalahnya.
10) Menurut Pepinsky & Pepinsky, dalam Schertzer dan Stone (1974)
Konseling merupakan interaksi yang (a) terjadi antara dua orang individu ,masing-masing disebut konselor dan klien ; (b) terjadi dalam suasana yang profesional (c) dilakukan dan dijaga sebagai alat untuk memudah kan perubahan-perubahan dalam tingkah laku klien.
11) Menurut Smith dalam Sertzer & Stone (1974)
Konseling merupakan proses dalam mana konselor membantu konseli (klien) membuat interprestasi tentang fakta-fakta yang berhubungan dengan pilihan, rencana, atau penyesuaian-penyesuaian yang perlu dibuatnya.
12) Menurut Division of Conseling Psychology
Konseling merupakan suatu proses untuk membantu individu mengatasi hambatan-hambatan perkembangan dirinya dan untuk mencapai perkembangan yang optimal kemampuan pribadi yang dimilikinya, proses tersebut dapat terjadi setiap waktu.
13) Menurut Blocher dalam Shertzer & Stone (1969)
Konseling adalah membantu individu agar dapat menyadari dirinya sendiri dan memberikan reaksi terhadap pengaruh-pengrauh lingkungan yang diterimanya, selanjutnya, membantu yang bersangkutan menentukan beberapa makna pribadi bagi tingkah laku tersebut dan mengembangkan serta memperjelas tujuan-tujuan dan nilai-nilai untuk perilaku dimasa yang akan datang.
14) Menurut Berdnard & Fullmer (1969)
Konseling merupakan pemahaman dan hubungan individu untuk mengungkapkan kebutuhan-kebutuhan, motivasi, dan potensi-potensi yang unik dari individu dan membantu individu yang bersangkutan untuk mengapresiasikan ketiga hal tersebut.
15) Menurut Lewis, dalam Shertzer & Stone (1974)
Konseling adalah proses mengenai seseorang individu yang sedang mengalami masalah (klien) dibantu untuk merasa dan bertingkah laku dalam suasana yang lebih menyenangkan melalui interaksi dengan seseorang yang bermasalah yang menyediakan informasi dan reaksi-reaksi yang merangsang klien untuk mengembangkan tingkah laku yang memungkinkan kliennye berperan secara lebih efektif bagi dirinya sendiri dan lingkungannya.
16) Menurut Pietrofesa
Konseling merupakan tatap muka yang bersifat rahasia, penuh dengan sikap penerimaan dan pemberian kesempatan dari konselor kepada konseli.
17) Menurut Winkell (2005 : 34)
Konseling merupakan serangkaian kegiatan paling pokok dari bimbingan dalam usaha membantu konseli / klien secara tatap muka langsung dengan tujuan agar klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap bebagai persoalan atau masalah khusus maka masalah yang dihadapi oleh klien dapat teratasi semuanya.
PENGERTIAN KONSELING
Kata
konseling (counseling) berasal dari kata counsel dari bahasa latin counselium
artinya “bersama” atau “bicara bersama”. “Berbicara bersama-sama adalah
pembicaraan konselor (counselor) dengan seorang atau beberapa klien
(counselor). Counselium berarti “people coming together to gain an
understanding of problem that beset them were evident”
menurut
Popinsky & Pepinsky, konseling adalah interaksi antara dua orang individu
yaitu konselor dan klien. Interaksi yang terjadi dalam suasana yang
profesional, dilakukan dan dijaga sebagai alat untuk memudahkan
perubahan-perubahan dalam tingkah laku klien.
Pietrofesa
mengemukakan seseorang profesional berusaha membantu orang lain dalam mencapai
pemahaman dirinya (self-understanding), membuat keputusan dan pemecahan
masalah.
Menurut
Berdnard & Fullner, konseling meliputi mengungkapkan kebutuhan-kebutuhan,
motivasi membantu individu yang bersangkutan untuk mengepresikan hal tersebut.
Menurut
Carl Rogers konseling merupakan hubungan terapis dengan klien yang bertujuan
untuk melakukan perubahan diri (self) pada pihak klien.
Menurut
Cormier dkk “Counseling is the helping which include (a) someone seeking help,
(b) someone willing to give help who is capble of, or trained to help in a
setting that permit's help to be given and received”
Menurut
Smith, koseling adalah suatu proses dimana konselor membantu konseli membuat
inteprestasi-inteprestasi tentang fakta-fakta yang berhubungan dengan pilihan, rencana,
atau penyesuaian-penyesuain yang perlu dibuat.
Menurut
Devision of Counseling Psychology. Konseling merupakan suatu proses untuk
membantu individu mengatasi hambatan-hambatan perkembangan dirinya dan mencapai
perkembangan kemampuan probadi dimilikinya secara optimal.
Dari
penjelasan Stefflre dan Grant, konseling setidaknya menekankan empat hal yaitu:
- Konseling sebagai proses.
- Konseling sebagai hubungan spesifik.
- Konseling adalah membantu klien.
- Konseling untuk mencapai tujuan hidup.
Psikologi
konseling bermaksud konseling berupa bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli
kepada individu yang mengalami masalah melalui pendekatan psikologi.
Beberapa
kesalahan pengertian konseling:
- Konseling sebagai usaha pemberian nasehat.
- Konseling sebagai pemberian informasi.
- Konseling menciptakan ketergantungan kepada konselor.
- Konseling mempengaruhi klien.
- Konseling harus netral nilai.
- Konseling sama dengan intervin.
Menurut
Williamson, tujuan konseling adalah mencapai tingkat excellence dalam segala
aspek kehidupan klien dengan membantu atau memberi kemudahan dalam proses
perkembangan individu klien.
Kumboltz
menjelaskan bahwa tujuan konseling adalah membantu klien belajar membuat
keputusan adalah membantu klien belajar membantu keputusan-keputusan dan
memecahkan problem-problemnya.
Williamson
mengkaitkan tujuan konseling dengan tujuan pendidikan sehingga menurutnya
tujuan koseling adalah sama dengan tujuan pendidikan sebab konseling itu sama
dengan pendidikan (counseling as education) yaitu perkembangan yang optimum
dari individu sebagai pribadi yang utuh dan bukan semata-mata ditujukan
pada kemampuan intelektual = membantu individu-individu agar mampu membangun
kehidupan mereka secara keseluruhan.
Konseling
didesain untuk menolong klien memahami dan menjelaskan pandangan mereka
terhadap kehidupan dan membantu mencapai tujuan penentuan diri mereka melalui
pilihan yang telah diinformasikan dengan baik serta bermakna bagi mereka dan
melalui pemecahan masalah emosional atau karakter interpersonal.
Berikut ini
adalah pengertian dan definisi konseling:
# ANTHONY
YEO
KOnseling
merupakan sejenis pertolongan emosional, psikologis, yang disediakan untuk
mereka yang menghadapi situasi - situasi hidup yang agak tidak wajar, dimana
mereka mengalami sejumlah besar masalah
# ROBINSON,
1986
Konseling
adalah semua bentuk hubungan antara dua orang, dimana seseorang yaitu klien
dibantu untuk lebih mampu menyesuaikan diri secara efektif terhadap dirinya
sendiri dan lingkungannya, hubungan konseling menggunakan wawancara untuk
memperoleh dan memberikan berbagai informasi, melatih atau mengajar,
meningkatkan kematangan, memberikan bantuan melalui pengambilan keputusan
# SHERTZER
& STONE, 1974
Konseling
adalah interaksi yang terjadi antara dua orang individu, masing - masing
disebut konselor dan klien, terjadi dalam suasana yang profesional, dilakukan
dan dijaga sebagai alat memudahkan perubahan dalam tingkah laku klien
# GIBSONS,
1981
Konseling
adalah hubungan tolong menolong yang berpusat kepada perkembangan dan
pertumbuhan seseorang individu serta penyesuaian dirinya dan kehendaknya kepada
penyelesaian masalah, juga kehendaknya untuk membuat keputusan terhadap masalah
yang dihadapinya
#
TAYLER, 1969
Dalam
konseling bukan hanya klien yang belajar, tetapi konselor juga belajar
untuk memahami dirinya agar suatu persetujuan dapat dicapai
# MACLEAN
Konseling
merupakan suatu proses yang terjadi dalam hubungan tatap muka antara seorang
individu yang terganggu oleh karena masalah yang tidak dapat diatasinya sendiri
dengan seorang pekerja yang profesional, yaitu orang yang telah terlatih dan
berpengalaman membantu orang lain mencapai pemecahan terhadap berbagai jenis
kesulitan pribadi
# WREN, 1955
Konseling
adalah suatu hubungan yang dinamik dan bertujuan antara konselor dan klien
# PRAYITNO
& ERMAN ANTI, 1999
Konseling
ialah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling
proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh
seorang ahli (konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah
(klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi oleh klien
Pengertian Konseling
Mc. Daniel,1956 menjelaskan bahwa Konseling adalah suatu pertemuan langsung dengan individu yang ditujukan pada pemberian bantuan kapadanya untuk dapat menyesuaikan dirinya secara lebih efektif dengan dirinyasendiri dan lingkungan.
Smith,dalam Shertzer & Stone,1974 menjabarkan bahwa Konseling merupakan suatu proses dimana konselor membantu konseli membuat interprestasi-interprestasi tentang fakta-fakta yang berhubungan dengn pilihan,rencana,atau penyesuaian-penyesuaian yang perlu dibuat.
Konseling, menurut Division of Conseling Psychologi merupakan suatu proses untuk membantu individu mengatasi hambatan-hambatan perkembangn dirinya,dan untuk mencapai perkembangan yang optimal kemampuan pribadi yang dimilikinya ,proses tersebuat dapat terjadi setiap waktu.
Berdnard & Fullmer ,1969 menjelaskan Konseling meliputi pemahaman dan hubungan individu untuk mengungkapkan kebutuhan-kebutuhan,motivasi,dan potensi-potensi yang yang unik dari individu dan membantu individu yang bersangkutan untuk mengapresiasikan ketiga hal tersebut.
Jones ,1951, mengartikan konseling adalah kegiatan dimana semua fakta dikumpulkan dan semua pengalaman siswa difokuskan pada masalah tertentu untuk diatasi sendiri oleh yang bersangkutan, dimana ia dapat bantuan pribadi da langsung dalam pemecahan masalah itu.
Winkell (2005 : 34), mengemukakan bahwa Konseling merupakan serangkaian kegiatan paling pokok dari bimbingan dalam usaha membantu konseli / klien secara tatap muka langsung dengan tujuan agar klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap bebagai persoalan atau masalah khusus maka masalah yang dihadapi oleh klien dapat teratasi semuanya.
Hal senada juga dikemukakan oleh Blocher dalam Shertzer & Stone (1969), Konseling adalah membantu individu agar dapat menyadari dirinya sendiri dan memberikan reaksi terhadap pengaruh-pengrauh lingkungan yang diterimanya, selanjutnya, membantu yang bersangkutan menentukan beberapa makna pribadi bagi tingkah laku tersebut dan mengembangkan serta memperjelas tujuan-tujuan dan nilai-nilai untuk perilaku dimasa yang akan datang.
Talbert (1959) mengungkapkan Pengertian Konseling sebagai hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara dua orang dalam mana konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya, menyediakan situasi belajar. Dalam hal ini konseli dibantu untuk memahami diri sendiri, keadaannya sekarang, dan kemungkinan keadaannya masa depan yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi untuk kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut konseli dapat belajar bagaimana memecahkan masalah-masalah dan menemukan kebutuhan-kebutuhan yang akan datang.
Prayitno dan Erman Amti (2004:105) menjelaskan Definisi Konseling sebagai proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien.
Mc. Daniel,1956 menjelaskan bahwa Konseling adalah suatu pertemuan langsung dengan individu yang ditujukan pada pemberian bantuan kapadanya untuk dapat menyesuaikan dirinya secara lebih efektif dengan dirinyasendiri dan lingkungan.
Smith,dalam Shertzer & Stone,1974 menjabarkan bahwa Konseling merupakan suatu proses dimana konselor membantu konseli membuat interprestasi-interprestasi tentang fakta-fakta yang berhubungan dengn pilihan,rencana,atau penyesuaian-penyesuaian yang perlu dibuat.
Konseling, menurut Division of Conseling Psychologi merupakan suatu proses untuk membantu individu mengatasi hambatan-hambatan perkembangn dirinya,dan untuk mencapai perkembangan yang optimal kemampuan pribadi yang dimilikinya ,proses tersebuat dapat terjadi setiap waktu.
Berdnard & Fullmer ,1969 menjelaskan Konseling meliputi pemahaman dan hubungan individu untuk mengungkapkan kebutuhan-kebutuhan,motivasi,dan potensi-potensi yang yang unik dari individu dan membantu individu yang bersangkutan untuk mengapresiasikan ketiga hal tersebut.
Jones ,1951, mengartikan konseling adalah kegiatan dimana semua fakta dikumpulkan dan semua pengalaman siswa difokuskan pada masalah tertentu untuk diatasi sendiri oleh yang bersangkutan, dimana ia dapat bantuan pribadi da langsung dalam pemecahan masalah itu.
Winkell (2005 : 34), mengemukakan bahwa Konseling merupakan serangkaian kegiatan paling pokok dari bimbingan dalam usaha membantu konseli / klien secara tatap muka langsung dengan tujuan agar klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap bebagai persoalan atau masalah khusus maka masalah yang dihadapi oleh klien dapat teratasi semuanya.
Hal senada juga dikemukakan oleh Blocher dalam Shertzer & Stone (1969), Konseling adalah membantu individu agar dapat menyadari dirinya sendiri dan memberikan reaksi terhadap pengaruh-pengrauh lingkungan yang diterimanya, selanjutnya, membantu yang bersangkutan menentukan beberapa makna pribadi bagi tingkah laku tersebut dan mengembangkan serta memperjelas tujuan-tujuan dan nilai-nilai untuk perilaku dimasa yang akan datang.
Talbert (1959) mengungkapkan Pengertian Konseling sebagai hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara dua orang dalam mana konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya, menyediakan situasi belajar. Dalam hal ini konseli dibantu untuk memahami diri sendiri, keadaannya sekarang, dan kemungkinan keadaannya masa depan yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi untuk kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut konseli dapat belajar bagaimana memecahkan masalah-masalah dan menemukan kebutuhan-kebutuhan yang akan datang.
Prayitno dan Erman Amti (2004:105) menjelaskan Definisi Konseling sebagai proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien.
Pengertian Konseling
Rogers (1942),
Konseling adalah serangkai hubungan langsung dengan individu yang bertujuan
untuk membantu dia dalam mengubah sikap dan tingkah lakunya.
C.G. Wirenn
(1951), Konseling adalah relasi antar pribadi yang dinamis, oleh dua orang yang
berusaha memecahkan masalah dengan mempertimbangkan secara bersama-sama
sehingga pada akhirnya orang yang mempunyai kesulitan dibantu oleh yang lain
untuk memecahkan masalahnya alat penentuannya sendiri.
J.P. Adam
(1965), Konseling adalah suatu pertalian timbal balik antara dua orang individu
yang seseorang (konselor) membantu yang lain (konseli) supaya ia dapat lebih
baik memahami dirinya dalam hubungannya dengan masalah hidup yang dihadapinya
pada waktu itu dan pada waktu yang akan datang.
Bimo Walgito (1981),
Konseling adalah bantuan yang diberikan kepada individu dalam memecahkan
masalah kehidupannya dengan wawancara dan dengan cara-cara yang sesuai dengan
keadaan individu untuk mencapai kesejahteraan hidupnya.
Kesimpulan tentang konseling
seperti tersebut di atas, dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Konseling
adalah relasi antar pribadi yang dinamis oleh dua orang.
Relasi antar pribadi yang dinamis
adalah hubungan antara orang yang bermasalah (konseli) dengan orang yang akan
membantu memecahkan masalahnya (konselor). Hubungan itu dikatakan dinamis
karena dalam upaya memecahkan masalahnya, mereka maju setapak demi setapak.
2. Konseling
adalah usaha untuk memecahkan masalah.
Ciri konseling “memecahkan
masalah”, yaitu masalah yang dihadapi klien. Baik masalah pribadi, sosial,
belajar, karir atau masalah yang lain. Masalah harus dipecahkan sebab seseorang
yang hidup dengan bermasalah akan tidak tenang hidupnya.
3. Cara
memecahkan masalah itu dengan cara mempertimbangkan bersama-sama melalui wawancara.
Yang dipertimbangkan adalah
kemampuan orang yang bermasalah itu dengan alternatif yang harus dipilihnya.
Seseorang tidak akan memilih alternatif yang dia tidak mampu melakukannya.
Saling memberikan pertimbangan inilah yang berlangsung dalam wawancara.
4. Pada
akhirnya orang yang mempunyai masalah mampu menentukan sendiri pemecahan
masalahnya.
Konselor hanya membantu
menyodorkan beberapa alternatif permasalahan, bukan membantu memecahkan
masalah. Konseli akan mempertimbangkan alternatif mana yang dapat dilakukan.
Memilih salah satu alternatif ini yang disebut memecahkan sendiri masalahnya.
5. Konseling
adalah proses membantu klien supaya ia dapat secara lebih baik dalam memahami
dirinya pada saat ini dan masa yang akan datang.
Memahami diri dalam konseling
biasanya dikaitkan dengan masa pembekalan diri, yaitu upaya mengembangkan diri
semaksimal-maksimalnya baik jasmani maupun rohani untuk menghadapi masa yang
akan datang.
6. Tujuan
akhir konseling adalah untuk mencapai kesejahteraan hidup klien.
Hidup sejahtera ialah kehidupan
yang tenang, kehidupan yang tenang adalah kehidupan yang tanpa masalah. Untuk
mencapai hidup sejahtera orang harus berlatih diri mengatasi masalahnya dengan
jalan memahami diri sedalam-dalamnya.
Daftar Pustaka :
Laksmiwati, Hermien. 2002.
Pengantar Bimbingan dan Konseling. Surabaya : Unesa University Press.
Ma’mur A., Jamal. 2010. Panduan
Efektif Bimbingan dan Konseling di Sekoplah. Jogjakarta : Diva Press
Pengertian Konseling
17 Jan
Suherman
(2007: 16) mengartikan konseling sebagai salah satu hubungan yang bersifat
membantu agar klien dapat tumbuh ke arah yang dipilihnya juga agar dapat
memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.
Menurut
Chaplin (2008: 114) konseling adalah suatu nama yang luas pengertiannya untuk
beraneka ragam prosedur guna menolong banyak orang agar mampu menyesuaiakn
diri; seperti memberi nasihat, diskusi terapeutis, pengadministrasian dan
penafsiran tes, dan bantuan vokasional atau kejuruan.
Robinson
(Yusuf, 2009: 43) mengartikan konseling sebagai semua bentuk hubungan antara
dua orang, di mana yang seorang, yaitu klien dibantu untuk lebih mampu
menyesuaikan diri secara efektif terhadap dirinya sendiri dan lingkungannya.
Menurut
Shertzer dan Stone (Yusuf, 2009: 43) Counseling is an interaction process
which facilities meaningful understanding of self and environtment and result
in the establishment and/or clarification of goals and values of future
behavior.
ASCA (American
School Counselor Association) (Yusuf, 2009: 44) mengemukakan bahwa konseling
adalah hubungan tatap muka yang bersifat rahasia, penuh dengan sikap penerimaan
dan pemberian kesempatan dari konselor kepada klien, konselor mempergunakan
pengetahuan dan keterampilannya untuk membantu kliennya mengatasi
masalah-masalahnya.
Menurut
Yusuf (2009: 45), konseling adalah proses helping atau bantuan dari
konselor (helper) kepada konseli, baik melalui tatap muka maupun media
(cetak maupun elektronik, internet atau telepon), agar klien dapat
mengembangkan potensi dirinya atau memecahkan masalahnya, sehingga berkembang
menjadi seorang pribadi yang bermakna, baik bagi dirinya sendiri, maupun orang
lain, dalam rangka mencapai kebahagiaan bersama.
English dan
English (Willis, 2010: 17) mengartikan konseling sebagai suatu hubungan antara
seseorang dengan orang lain, dimana seorang berusaha keras untuk membantu orang
lain agar memahami masalah dan dapat memecahkan masalahnya dalam rangka
penyesuaian dirinya.
Menurut Glen
E. Smith (Willis, 2010: 17) konseling adalah suatu proses dimana konselor membantu
konseli agar ia dapat memahami dan menafsirkan fakta-fakta yang berhubungan
dengan pemilihan, perencanaan dan penyesuaian diri sesuai dengan kebutuhan
individu.
Milton E.
Hahn (Willis, 2010: 18) mengatakan bahwa konseling adalah suatu proses yang terjadi
dalam hubungan seorang dengan seorang yaitu individu yang mengalami masalah
yang tak dapat diatasinya, dengan seorang petugas profesional yang telah
memperoleh latihan dan pengalaman untuk membantu agar klien mampu memecahkan
kesulitannya.
Willis (2010:
18) mengartikan konseling sebagai upaya bantuan yang diberikan seorang
pembimbing yang terlatih dan berpengalaman, terhadap individu-individu yang
membutuhkannya, agar individu tersebut berkembang potensinya secara optimal,
mampu mengatasi masalahnya, dan mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan
yang selalu berubah.
Dari
beberapa pengertian mengenai konseling di atas maka dapat disimpulkan bahwa
konseling adalah proses bantuan oleh konselor kepada konseli agar konseli dapat
memahami dirinya sendiri sehingga dapat mengatasi masalah yang dialaminya.
Sumber:
Chaplin, J.
P. (2008). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Willis. S.
S. (2010). Konseling Individual: Teori dan Praktek. Bandung:
Alfabeta.
Yusuf, S.
(2009). Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Bandung: Rizqi
Press.
Suherman, U.
(2007). Manajemen Bimbingan dan Konseling. Bekasi: Madani.
- Menurut Smith dalam Shertzer dan Stone Tahun 1974
Konseling merupakan suatu proses
dimana konselor membantu konseli membuat interprestasi-interprestasi tentang
fakta-fakta yang berhubungan pilihan, rencana atau penyesuaian-penyesuaian yang
perlu dibuat.
- Menurut Gibson Tahun 1985
Menyatakan bahwa konseling adalah
hubungan bantuan antara konselor dan klien yang difokuskan pada pertumbuhan
pribadi dan penyesuaian diri serta pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
- Menurut Cavanag Tahun 1990
Konseling merupakan hubungan antar
seorang penolong yang terlatih dan seseorang yang mencari pertolongan, dimana
ketrampilan si penolong bdan situasi yang diciptakan olehnya menolong untuk
belajar berhubungan dengan dirinya sendiri dan orang lain dengan
terobosan-terobosan yang semakin bertumbuh.
- Menurut Rogers dalam Hendrarno Tahun 2003
Menyatakan bahwa konseling merupakan
rangkaian-rangkaian kontak atau hubungan secara langsung dengan individu yang
tujuannya memberikan bantuan dalam merubah sikap dan tingkah lakunya.
- Menurut Bernard dan Fullmer Tahun 1969
Konseling meliputi
pemahaman-pemahaman dan hubungan individu untuk mengungkapkan kebutuhan-kebutuhan,
motivasi dan potensi-potensi yang unik dari individu dan membantu individu yang
bersangkutan untuk mengapresiasikan tiga hal tersebut.
makasii ea mbaakk...
BalasHapus